Di sini, ada tiga kedudukan doa terhadap musibah.
Kedudukan doa terhadap musibah, maksudnya jika ada musibah,
akan tetapi juga ada doa untuk mengangkat atau menolak musibah tersebut.
Ada tiga keadaan doa dalam hal ini:
[PERTAMA]
Jika doa lebih kuat daripada musibah,
saat doa lebih kuat daripada musibah.
Adapun kekuatan doa, kuatnya doa ini
dipengaruhi oleh kuatnya seseorang dalam menyempurnakan syarat-syarat dan adab-adab doa.
Karena doa akan mendapatkan kekuatan dari rasa yakin,
percaya, tidak tergesa-gesa minta dikabulkan doanya,
dan bersungguh-sungguh dalam doa, juga faktor-faktor lainnya.
Semakin banyak faktor-faktor ini terkumpul,
niscaya doa akan semakin kuat
Karena itu, ada satu bab yang sebentar lagi akan dibahas, oleh Ibnul Qayyim,
yang menyebutkan banyak faktor-faktor yang apabila terkumpul dalam doa,
niscaya doa itu hampir-hampir tidak tertolak. Hampir-hampir doa itu tidak akan tertolak.
Ini adalah bab yang penting, yang nanti akan kita bahas
dengan izin Allah Subẖānahu wa Ta’ālā.
Intinya, keadaan pertama, bahwa bisa jadi
doa lebih kuat daripada musibah, sehingga menghalangi dan mencegahnya.
[KEDUA]
Keadaan kedua adalah ketika doa lebih lemah daripada musibah,
doa yang lebih lemah daripada musibah.
Lemahnya doa adalah karena kurangnya seseorang dalam memenuhi syarat dan adab doa,
sehingga musibah lebih kuat daripada doanya,
musibah lebih kuat daripada doanya, sehingga menimpa seorang hamba,
walaupun terkadang meringankannya.
Doa yang lemah ini terkadang meringankan musibah.
Doa ini, walaupun lemah, akan tetapi bisa meringankan musibah,
walaupun lemah.
[KETIGA]
Keadaan ketiga, ketika keduanya bersaing,
saling bertarung dan berlomba, masing-masing saling mencegah lawannya,
masing-masing berusaha menghentikan lawannya,
Demikian.
====
هَذِهِ الْآنَ ثَلَاثَةُ مَقَامَاتٍ لِلدُّعَاءِ مَعَ الْبَلَاءِ
لِلدُّعَاءِ مَعَ الْبَلَاءِ يَعْنِي إِذَا كَانَ هُنَاكَ الْبَلَاءُ
وَهُنَاكَ أَيْضًا دُعَاءٌ لِرَفْعِ أَوْ دَفْعِ هَذَا الْبَلَاءِ
فَهُنَاكَ ثَلَاثُ مَقَامَاتٍ فِي هَذَا الْأَمْرِ
أَوَّلُهَا أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ أَقْوَى مِنَ الْبَلَاءِ
أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ أَقْوَى مِنَ الْبَلَاءِ
وَقُوَّةُ الدُّعَاءِ قُوَّةُ الدُّعَاءِ
مِنْ قُوَّةِ الْتِزَامِ الدَّاعِي بِشُرُوطِ الدُّعَاءِ وَآدَابِهِ
لِأَنَّ الدُّعَاءَ يَكْتَسِبُ الْقُوَّةَ مِنَ الْيَقِينِ
الثِّقَةِ عَدَمِ اسْتِعْجَالِ الْإِجَابَةِ
الْجَزْمِ فِي الدُّعَاءِ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ مِنْ ضَوَابِطِهِ
فَكُلَّمَا كَانَتْ هَذِهِ الضَّوَابِطُ مُجْتَمِعَةً
كَانَ هَذَا أَقْوَى فِي الدُّعَاءِ
وَلِهَذَا سَيَأْتِي فِي فَصْلٍ قَرِيبٍ عِنْدَ ابْنِ الْقَيِّمِ
عَدَّ أَمُورًا كَثِيرَةً فِي أَنَّهَا إِذَا اجْتَمَعَتْ فِي الدُّعَاءِ
فَلَا يَكَادُ يُرَدُّ فَلَا يَكَادُ يُرَدُّ
وَهَذَا فَصْلٌ نَفِيسٌ سَيَأْتِي مَعَنَا قَرِيبًا
بِإِذْنِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
فَالْحَاصِلُ أَنَّهُ قَدْ يَكُونُ وَهِيَ الْحَالَةُ الْأُوْلَى
الدُّعَاءُ أَقْوَى مِنَ الْبَلَاءِ فَيَدْفَعُهُ فَيَدْفَعُهُ
وَالْحَالَةُ الثَّانِيَةُ أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ أَضْعَفَ مِنَ الْبَلَاءِ
أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ أَضْعَفَ مِنَ الْبَلَاءِ
وَالضَّعْفُ فِي الدُّعَاءِ بِضِعْفِ الْتِزَامِ الْمَرْءِ بِشُرُوطِ الدُّعَاءِ وَآدَابِهِ
فَيَقْوَى عَلَيْهِ الْبَلَاءُ
فَيَقْوَى عَلَيْهِ الْبَلَاءُ فَسَيُصَابُ بِهِ الْعَبْدُ
لَكِنْ قَدْ يُخَفِّفُهُ
قَدْ يُخَفِّفُهُ وَهَذَا الدُّعَاءُ الضَّعِيفُ
قَدْ يُخَفِّفُهُ وَإِنْ كَانَ ضَعِيفًا
وَإِنْ كَانَ ضَعِيفًا
الْحَالَةُ الثَّالِثَةُ أَنْ يَتَقَاوَمَ
أَنْ يَتَقَاوَمَ وَأَنْ يَتَعَالَجَ وَيَمْنَعَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحَبَهُ
يَمْنَعُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ
نَعَمْ